nusakini.com - JAKARTA - Terkait penyebaran fitnah dan berita bohong (hoax) yang diduga dilakukan oleh seorang kader IMM Jateng terhadap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Ketua Pengurus Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IKA IMM) Nadjamuddin Ramly yang juga merupakan pengurus Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menyampaikan permintaan maaf atas nama keluarga besar Alumni IMM pada Mentan Amran.

“Kami dari Keluarga Besar Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah memohon maaf dari lubuk hati yang terdalam pada Mentan Andi Amran dengan tindakan dan perbuatan yang dilakukan oleh Andi Mahfuri, (kader IMM Jawa Tengah) yang telah menyebarkan berita bohong (fitnah) kepada pribadi Bapak Dr.Ir.Andi Amran Sulaiman melalui media sosial”, kata Najamuddin yang juga dikenal sebagai Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya (WDB) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (13/6/2018).

Najamuddin juga merupakan Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga besar Andi Amran Sulaiman yang pasti merasa terganggu dengan beredarnya informasi sesat dan fitnah tersebut. Menurut pengajar di Universitas Tadulako Palu ini, perbuatan yang dilakukan salah seorang kader IMM tersebut sangatlah tidak terpuji.

“Ini sungguh sebuah perbuatan tercela dan sangat tidak menjunjung Akhlaqul Karimah yang menjadi prinsip ajaran Islam”, katanya.

Dia menambahkan agar kejadian seperti menjadi pembelajaran yang berharga, terutama bagi para kader IMM agar senantiasa menunjukkan perilaku yang terpuji serta memiliki budi pekerti yang mulia dan selalu menerapkan prinsip-pronsip tabayyun (klarifikasi -red) untuk semua perkara dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Seperti diketahui, tim Cyber Crime Polda Metro Jaya telah membekuk Andi Mahfuri (24) di rumahnya di Cepedak, RT 03/01 Purworejo, Jawa Tengah karena terbukti telah menyebar hoax di media sosial. 

Pria bernama lengkap Immawan Andi Mahfuri ini memberikan informasi bohong terkait hubungan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dan Bupati Pandeglang, Irna Narulita.  

Motif penyebaran berita bohong ini diduga kuat adalah upaya pembunuhan karakter terhadap pribadi Menteri Amran yang selama ini berdiri paling depan dalam melawan kartel, mafia pangan serta korupsi. Hal ini diungkapkan oleh Pakar ekonomi Ichsanudin Noorsy yang mengatakan saat ini yang paling punya kecenderungan berbuat hal tersebut adalah para mafia pangan.

“Menteri Amran saat berhadapan dengan mafia impor, menyusul kebijakannya yang tidak menguntungkan importir bahan pangan. Mereka ini (importir-red) punya kekuatan menggunakan semua saluran untuk membunuh karakter pihak yang dianggap merugikannya. Jadi kemungkinan tersebut sangatlah besar”, katanya. *(p/ma)